Saat
kesunyian perlahan-lahan hadir menemaniku di sudut kota ini.
Saat
kedinginan mulai merasuki tubuh seakan menjadi selimut malam.
Hadirkan
sepenggal pertanyaan hingga kini sulit untuk dijawab sendiri.
Memang
sangat sulit rasanya.
Terombang
ambing bagai layang-layang yg putus benangnya.
Tak
tahu harus bicara apa dan harus berbuat apa.
Semua
yang ada dalam logika seakan sirna, pergi menjauh.
Apa
mungkin di mata mereka aku hanyalah seorang yang tak berguna untuk negeriku.
Apakah
aku harus lebih jauh lagi berkelana mencari segumpal asa tersisa
Hingga
waktu yang akan memanggilku untuk kembali ke negeri itu.
Rasa
rindu akan tanah itu kian berkecamuk dan menggelora di dasar kalbu.
Pergulatan
sunguh sangat hebat dalam akal dan nurani.
Memang
benar kata Ibu, Banyak sekali polemik yang mengampirimu nanti, jika aku
mengijinkanmu untuk pergi dari tanah ini.
Sekarang
aku tersadar akan hal itu.
Yang
aku katakan seakan tak bermakna, ketika tak ada yang mau percaya.
Yang
aku katakan seakan menjadi sebuah lelucon bagi mereka.
Mungkinkah
aku sangat hina di mata mereka.
Apakah
mereka terhegemoni dengan masa laluku yang buruk itu.
Apakah
keluargaku terlalu banyak berbuat kesalahan di tanah itu.
Sampai
semuanya merembes dalam kehidupanku.
Oh,
Pajinian dengarkah engakau rintihan jiwa ini.
Lelah
mencari jalan pintas agar yang aku katakan mampu meyakini mereka yang lagi
asyik menebarkan senyuman sinis.
Lewat
angin yang berhembus ku kirimkan kalimat ini untuk kalian di sana
Yang dibutuhkan adalah revolusi sejati bukan
sekedar reaksi
suatu kejadian bukan pemeliharaan, suatu reformasi
bukn kontra refomasi
Lengserkan Egomu, jangan kalin menyangka aku
masih seperti yang dulu
Untuk kalian yang merasa, aku bukanlah proyeksi
dari refleksi latar belakang keluargaku.
Jika kalian mau bergulat denganku maka ku pinta
persiapkan jurusmu
Karena jurusku mengkin bisa menglakan jurusmu
Aku hanya tidak suka kalian meremehkan aku, aku
bukan anak kecil yang mau dicolok permen ke mulutnya.
Bukannya aku mau meladeni otak licik seperti
kalian tapi ini adalah seruhan dari tanah itu lewat mimpiku semalam.
Aku mohon ajarilah aku tuk bersabar, tunjukanlah
aku apa yang harus dikatakan.
Biar generasi kita tidak lagi merasa takut dan
malu tuk berpacu
Katakanlah kepadaku apa yang kalian mau
Agar yang aku lakukan sesuai dengan yang kalian
mau.
_PAJINIAN SELALU DI HATI_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar