Kamis, 26 Juni 2014

DI SUDUT PENANTIAN

Bintang – bintang kian sirna ditelan malam
Kesunyian telah berbalut dengan kehampaan
Bertaburan harapan walau hanya angan sesaat
Bagai arus menderu tanpa diketahui arahnya
Dapatkah aku lepas dari derita tak bertepi ini
Saat kau tak ada di sisi
Dedaunan berjatuhan dan berguguran
Ranting – ranting bagai dawai tak bersenar
Deburan ombak menghantam karang
Bebaskanlah aku dari beban tak berujung ini
Saat kau tak ada di sini
Diriku terpenjara di sudut sepi
Suda tak terhitung lagi waktu untuk melupakan mu
Namun tak perna bisa
Dan tak akan bisa melupakan dirimu

By. Tyno Watowuan

Selasa, 24 Juni 2014

PERGI UNTUK KEMBALI


Apa bila ada perpisahan
maka ada pertemuan kembali menyapa kita
Apa bila Tuhan membawa kita kepada cinta
maka jodoh pun  tak akan kemana
Dalam jarak dan hitungan kalender masa 
Dimana ada pertemuan kembali merangkul kita 
Saat bersama dan saling memahami
Kebersamaan yang disebut memori indah alias kenangan
Yakinlah bahwa jarak dan waktu akan mempersembahkan 
Semua asa dan rasa  yang terbingkai rapi dalam kalbu suci
Dalam dekade  satu tahun menanti semua memang harus dilalui
Jarak dan hitungan waktu pasti tibah pada garis waktu yang dijanjikan
Hingga tidak ada lagi hatimu yang mengatakan bimbang serta ragu
Percayalah aku akan selalu ada untukmu

By. Tyno Watowuan

TAK PERLU TAKUT

Saat sang mentari perlahan-lahan kembali ke peraduan
Sang pengembara mulai merajut asa
Merenungkan kembali tentang paradigma hidup
Tentang apa yang dituai di hari esok
Rerumputan seakan tersenyum melihatnya
Angin seakan menebarkan hembusan sinis menantang
Air di sekitarnya seakan keruh seolah tak sepaham
Hawa dingin seakan menikam kulit hingga sampai ke dasar kalbu
Secangkir kopi hitam menebarkan aroma
Seakan setia menemani permenungan pengembara
Logika membantah melihat mereka yang lagi sibuk menertawainya
Tak peduli apa kata kalian disana
Bagiku kalian hanyalah angin lalu
Kalian masih secuil
Tak membuatku gentar  
Tak mampu membuatku goya
Hati kecil berkata tanpa suara
Jalanmu masih panjang, jangan pernah berhenti…!!!

SELALU TEGAR

Kita paham dan mengerti
Kita yakin dan percaya
Bahwa rasa itu tumbuh sekian lama
Bernaung di dalam kalbu
Menunggu waktu tuk mewujudkannya
Menjadi kata, kalimat, lalu suara
Aku tak peduli bila ruang harus menyekat cinta
Bila virus menginfeksikan cinta
Akan kusampaikan pada waktu
Agar mempertemukan kita diujung waktu
Aku tak peduli meski malam tak berbulan
Ruang masih saja menyekat cinta
Namun aku masih saja melantangkan suara dan berteriak
Kepada sang waktu agar menyatukan kita nanti di kota harapan


By. Watowuan Tyno

TENA NENA


Puken susa tudak uma lango
Anake kame lodo pana
Pekene non lewo tanah
Mai gawe wura watopeni
Mai sewa buku biliken teratu
Pena matan pulu pito
Balik maan gelekat lewo gewayan tanah
Pana maikem sewa olhakelekat
Sewa wata piri tou rero pure nai
Susa taga te pita uma lango
Ina ama mio perdut peroin hala
Puke anake  mau jadi ata diken
Ma’an mela senaren keluarga titen 
Hogo bauk ere rua


By. Watowuan Tyno