Minggu, 26 Oktober 2014

KADER SEPERTI APA YANG KAU HARAPKAN???



Malam ini aku duduk bersama junior-juniorku di dalam secret Himpunan Mahasiswa Matematika. Belum lama juga aku langsung di tawarkan untuk makan bersama mereka. Maklumlah anak secret makannya cuma mie. Hehehe :) Setelah selesai menyantap mie buatan mereka, aku langsung disuguhi rokok clasmild, walaupun clasmild bukan levelku namun apalah daya demi mulut yang sepertinya memberontak minta pelicinnya dengan terpaksa dihisap dengan gayaku saat merokok layaknya rokok surya. Tak lama kemudian mereka lebih memilih main domino. Aku sepertinya kehilangan arah. “Apa yang harus aku lakukan” pikirku. Terlintas dalam pikiran, dari pada duduk kosong tidak ada kerjaan mendingan aku meaminkan jemariku di atas papan keoboard. Pikiranku mulai melambung tinggi ke langit kelam memikirkan judul yang bagus untuk mengiringi tarian jemariku. Otak ku langsung memberikan intruksi kepada jemari bahwa judul yang bagus adalah “Kader seperti apa yang kau harapkan?" Padahal kadang masih bingung kader itu apa sih? mengkader itu seperti apa sih? Kader itu untuk apa sih?
Ya, terkadang saya bingung dengan pertanyaan macam itu. Berangkat dari kebingunganku, aku langsung mengunjungi om google mengingat kampus kuning ada jaringan WiFi. Ternyata arti kader di otaknya om google, jawabannya banyak sekali, jadi tidak sulit menemukan arti kata ini. Satu pertanyaan yang aku rasa sangat sulit mencari jawabannya adalah "bagaimana mengkader yang baik? Hah, rasanya sulit sekali menemukan jawaban yang valid. Sudah sering berkelana di banyak organisasi, sudah sering melihat naik turunnya kepemimpinan di sebuah organisasi, sudah cukup lama belajar dikader dan mengkader, sudah cukup sering mendengar pernyataan "Bagusan zaman kita ya? yang sekarang, ya begtulah seperti yang kita lihat!" Emmm, berkacalah pada pernyataan pertama, "Bagusan zaman kita ya?" Bukankah seharusnya kita yang malu? ketika sudah berhasil menciptakan organisasi yang berdiri dengan baik, bukankah seharusnya kita juga bisa menciptakan kader yang lebih baik dari kita? Bukankah kader yang baik yang kita ciptakan pasti bisa memajukan organisasi yang kita tinggalkan, jadi bukankah artinya kita yang gagal kalau prestasi organisasi kita merosot? Apa yang salah dari kader yang kita didik? "Renungkanlah pernyataan ini ketika kalian merasa organisasi kalian berjalan mulus pada saat kepemimpinannya kalian, tapi kalian merasa kepemimpinan selanjutnya kurang bagus atau tidak seperti yang diharapkan. Pernyataan kedua yang juga sering sekali aku dengar, " kader yang sekarang sepertinya sangat apatis ya" Ehhmm, jika aku telusuri pernyataan “apatis” ini sekadar perasaan kita saja mungkin. Pernyataan seorang senior yang merasa tidak dihargai juniornya. Tapi, lagi lagi, saya minta kalian yang mengeluarkan asumsi ini bercerminlah terlebih dahulu sebelum berbicara. Sudahkah kalian turut memberikan perhatian atau mengkader mereka berada di organisasi yang kalian tinggalkan? jangan-jangan, kalian itu cuma senior yang datang kemudian membentak dan marah-marah saat masa penerimaan anggota baru (MPAB). Jangan-jangan kalian cuma senior yang ketika selesai, terus langsung meninggalkan jeniornya tanpa sesekali membantu mereka mengurus organisasi, atau bahkan sekedar mampir di secret dan curhat-curhat sama jenior saja kalian tidak pernah. Terus, ketika kalian datang untuk marah-marah pada saat kegiatan masa penyambutan anggota baru (MPAB). Wajarlah jika mereka cuek, kenal saja rasanya tidak dengan kalian, lalu marah-marah, hak kalian apa? oke, mungkin ini belum masuk ke inti permasalahannya, kita sambung nanti di sesen 2, di lain kesempatan. Oke!!!

Tidak ada komentar: