Malam ini sebenarnya seperti malam malam sebelumnya.
Jari jemari terus menari di atas tombol-tombol
pelepas rasa.
Mengringi sang malam merayap naik menuju larut.
Kucoba menikmati malam agar tak terburu buru meninggalkan jejak senjah.
Kelopak mata masi saja terbuka lebar akibat
secangkir kopi hitam.
Kucoba meretas akal dalam imaji.
Merasakan
dekapan dan cumbuan sang bayu malam.
Menghadirkan sosok si hitam manislesung pipi.
Sebagai pelampias rasa yang semakin membuncah.
Sosok itu bagaikan roh yang melayang layang.
Membuat ku terhempas jauh mengitari alam imaji.
Nyaman menikmati desauan sang bayu malam.
Berharap sosok itu tetap menemani aku dam malamku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar