1. PANCARAN CINAR DUA BOLA MATAMU MELEMAHKAN AKU PRIA PERKASA
Di
mataku, Kota Angin Mamiri sore itu tampak begitu mempesona. Cahaya mentari yang
kuning keemasan seolah menyepuh atap-atap pondokan wiyata mandala.
Semburat cahaya kuning yang terpantul
dari jendela menciptakan aura ketenangan dan kedamaian.
Aku memandang ke arahnya yang
seakan-akan bersimpu malu dengan suasana baru bagi dirinya. Raut wajanya
menampakan keriangan dan bibir tipis yang aduhai, pancaran sinar kedua bola
matanya serta senyum yang sangat menawan membuat hati bagaikan kejatuhan bulan,
ditambah lagi dengan semilir angin yang menghadirkan kesejukan serta suara
desaunya benar-benar terasa sempurana seolah-olah membuat suasana yang penuh
dengan celotehan dan alunan nada gitar sahabat-sahabat tidak didengar serasa
bagaikan berada didunia yang tak seorangpun tinggal yang ada hanyalah aku dan
dia.
Dalam
kalbu ada desakan yang kian membara menghembuskan kata yang tak bersuara “Andaikan
aku dapat memlikinya, aku tidak akan menyia-nyiakannya sampai titik dara
penghabisan, sampai akhir menutup mata, aku tidak akan ke mana-mana selain
berkelana dalam kalbunya sembari mencari jawaban atas semua tanya tentang yang
dicari setiap kaum adam atas tulang rusuknya.”
Sungguh
sangat indah sore itu, bagi ku tak seindah hari-hari kemarin, entalah bagi
sahabat-sahabatku seperti apa yang mereka rasakan akan suasana itu aku juga tak
mengetahuinya. Tapi bagiku itulah yang ku rasakan. Tatapan matanya sore itu
telah membuatku seolah – olah berada jauh mengitari langit yang ke tujuh.
Sesungguhnya
bukan semata-mata cuaca dan suasana menjelang musim semi atau saat sang mentari
mau bertengger diatas cakrawala jingga yang membuatnya begitu mempesona, bukan
semata-mata sihir matahari senja namun bagiku begitu adanya dan akupun tak bisa
menafikannya. Bukan semata-mata
hembusan sang bayu senja yang membuat ku begitu merasakan kenyamanan, akan
tetapi lebih dari itu yang membuat aku pandangi tampak menakjubkan adalah
karena musim semi sedang bertandang di hatiku, matahari kebahagiaan sedang
bersinar terang, bunga – bunga di sekitar sedang menebar wanginya, tembang –
tembang cinta mengalun di dalam hati, memperdengarkan irama terindahnya. Dan
penyebab itu semua, tak lain dan tak bukan adalah seorang gadis hitam manis
lesung pipi titisan sang dewa dewi pulau seberang di sebelah tanah kelahiranku
yakni pulau Lomblen. Kecantikannya bagai bunga mawar putih yang sedang merekah.
Gadis yang di matanya seumpama permata safir yang paling indah. Gadis itu
adalah kilau matahari di musim semi bagiku yang hadir dalam akal dan nurani.
Belum
begitu lama menghirup udara segar dan menatap wajahnya yang mungil dan
menggemaskan itu, keesokan harinya senyuman itu pergi terasa hilang seketika.
Suasana pondokan kembali seperti hari-hari biasanya.
Tetapi tidak bagi hatiku yang tengah
merasakan sebuah kehangatan jiwa walau pemilik senyumnya telah pulang.
Kepergiannya hanya menitipkan nomor ponsel, mungkinkah ini bertanda ada signal
bagus? Entalah…
2. JIKA TUHAN MEMBAWA ENGKAU KEPADA CINTA
Laksana tanah yang dilantakkan tenaga
dahsyat kataklismik. Aku gugup, jantungku berayun-ayun, denyut nadi seakan
berhenti seketika seumpama dihantam seorang petinju hebat beruntun, berjingkat
jingkat seperti didalam kulkas bertumpukan bongkahan es, kedua kaki tak teguh,
tangan seakan tak sanggup memencet tombol hijau pada ponsel dengan nomor ekor
603 di malam yang penuh dengan gemerlap bintang di atas cakrawala yang pekat. Rasaku
tak menentu, detak nadiku goncangkan dadaku menghanyutkan ketenangan kalbu.
Namun ku coba sadarkan jiwaku yang menggebu dan ku sentak diriku.
Seketika
saja semuanya hilang bagaikan diguyur puting beliung, sirna dan pergi menjauh.
Tahap demi tahap lantunan kata-kata indah mengalir dari mulut sampai pada tahap
klimaks “Aku cinta kamu”, sembari berharap tidak menjadi ilusi.
A :
Mengapa kau menyukai saya?
T:
Saya tidak dapat menjelaskan alasannya.
Tetapi
saya sungguh mengagumi mu.
A:
Kau bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya
Bagaimana
kamu dapat berkata menyukai saya?
Bagaimana
kamu dapat berkata kamu mencintai saya?
T:
Saya sungguh tidak tahu alasannya,
tetapi
saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.
A
: Bukti? Tidak!
Saya
mau kamu menjelaskan alasannya.
Pacar
kawan saya dapat berkata kepada kawan saya
bahwa
dia mencintai kawan saya, tetapi kau tidak dapat!
T : Ok ok!!! Hhhhmmmm,,,,,, karena kamu
cantik, karena suaramu enak didengar, karena kamu sepertinya gadis yang
penuh perhatian, mengasihi, bijaksana,
A:
oh, tidak…. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi seketika itu,
dan
secepat itu???? Kalau Tuhan menciptakan bumi dan isinya kita berdua maka apa
pun terjadi dan siapa pun dia tak mampu menafikannya dan merasa sangsi dengan
semua itu.
T:
hhhmmmmm,,, di malam yang penuh dengan gemerlap bintang ini ku mohon kau
menatap dan menghitungnya, berapa banyak bintang yang gemerlap di atas
cakrawala itu??
A:
Aku tak sanggup mengitungnya, banyak!!!
T:
singkatnya hanya satu kejoranya, maka hanyalah satu yang ku kagumi..
A:
hehehehehehehe,, GOMBAL!!!!!!!
T:
tapi semuanya lahir dari kalbu suciku. ‘’ cinta bagaikan hantu yang datang
tanpa undangan…
A: Tapi aku suda ada yang punya.
T:
kehadiran ku atas nama cinta,, kehadiranku tidak ingin memisahkan kedua insan
yang mungkin cinta mereka suda tumbuh mengakar..
A:
terus???
T:
aku hanya punya satu solusi, mungkin inilah terbaik..
A:
apa????
T:
jalani saja sampai waktu yang menjawab semua misteri dibalik tirai kepastian,
bagi ku cinta lahir karena kecocokan jiwa, entalah apa yang terjadi di akhir
episode kebimbangan.
A:
HHmmm,, okokok. Iya aku mau menjalani cinta bersama mu tapi biarkanlah saja
waktu yang akan menjawab semua yang menjadi asa mu..
T;
terimakasi atas jawabannya walau belum sepenuhnya menjawabpi asa suciku..
A:
hehehe,, ya suda saya pamit dulu karna kelopak mata ini seakan tak tahan lagi..
T;
oke,,, Rebahkanlah tubuhmu ,, pejamkanlah mata indahmu,,sembari menunggu angin
ketenangan mengiringi perjalanan tidurmu,, hingga mentari pagi membangunkanmu
dari mimp3. MENANTI SEBUAH KEPASTIAN DI BALIK TIRAI KEBIMBANGAN
Mungkinkah waktu akan memberikan sebuah
kepastian yang pasti???
Akankah Sang pemilik cinta berpihak
padaku???
Semua pertanyan mulai menghantui
naluriku, membuat kelopak mata pun tak mau terpejam.
Dongeng klasik pun tak mampu
menjadi obat penawar tuk meninabobokan kelopak mata, hingga pagi
menjelang saat bola api kemerah-merahan pun kembali menyinari bumi…
Detik demi detik berlalu namun bayangan
akan tetap ada, tentang kepastian yang menjdi tanda tanya.
Disaat sang mentari mulai kembali ke
peraduannya, kegelapan malam pun hadir menemani diriku disudut penantian.
Tak disangka deringan nada ponsel
memberikan isyarat ada pujaan hati yang menyapaku malam ini. Pikiran mulai
menerawang serta membumbung tinggi ke langit kelam tentang penantian itu.
Tak segan-segan tombol hijau pun
dipencet, suara nan lembut mulai memasuki telinga bagai nyanyian pengembala
diladang Sang Khalik.
Tak disangka kata kepastian meluap
bagai ombak menerpa karang “Bintang dan bulan menjadi saksi bisu atas kataku,
aku ingin menjalani cinta denganmu layaknya adam dan hawa begitupun Romeo dan
Juliet, aku dan dirinya sudah terpisahkan oleh jurang yang curam dan terjal,
semua itu niatku untuk menjawab semua asa sucimu’’.
Ku ucapkan terimakasi buatmu pujaan
hatiku, engkau bagaikan cermin Tuhan yang turun dari surga sehingga aku dapat
melihat hadirnya diriku di dalam dirimu…
19 maret 2011 pun menjadi langka awal
dalam menjejaki lorong-lorong romantika percintaan.
Bagi ku Inilah saat yang memisahkan
aroma kehidupan dari kesedarannya, inilah percikan api yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa, inilah nada magis
pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia, inilah saat sekilas
yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari – hari yang telah
berlalu dan mengungkapkan
karya kesadaran yang dilakukan, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di
dunia dan menjadikan misteri – misteri keabadian di dunia ini hadir, inilah
benih yang ditaburkan oleh dewi cinta dari suatu tempat yang tinggi dan
menaburkan benih di dalam ladang hati.
Pandangan
pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir
menuju surga dan bumi.
Inilah
kumpulan huruf yang bercerita pada dunia. Bayangan masa itu menarik bagaikan
memoriku menjauhi letak normalnya.
Pemindahan ingatan yang masih jelas
detailnya karena rasa di dalam kalbu, perubahan tenaga secara teratur
mengungkapkan perubahan rencana ungkapan gejolak jiwa ini.
Bagian yang paling dalam lautan hati,
membangkitkan semangat secara serta merta berawal dari rasa, itulah cinta.
Berlari tunggang langgang dikejar beban
pikiran memanggil satu nama dari kumpulan manusia untuk mengetahui isi hatinya.
Penganalisaan dalam khayal tanpa dapat
diragukan sisa yang tinggal setelah satu keadaan mengalami penyempurnaan
lengkap.
Partikel – partikel dunia yang sangat
halus yang terpancar keluar ketika pengorbanan itu harus menyerupai hujan
merasakan jatuh ke bumi dan naik kembali membentuk awan.
Pengembaraan suatu pemikiran tidak
dibatasi oleh apa pun jua. Terang telah membawaku pada logika di atas logika..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar