Saat sang mentari
perlahan-lahan kembali ke peraduan
Sang pengembara mulai
merajut asa
Merenungkan
kembali tentang paradigma hidup
Tentang apa yang
dituai di hari esok
Rerumputan seakan
tersenyum melihatnya
Angin seakan
menebarkan hembusan sinis menantang
Air di sekitarnya
seakan keruh seolah tak sepaham
Hawa dingin
seakan menikam kulit hingga sampai ke dasar kalbu
Secangkir kopi
hitam menebarkan aroma
Seakan setia
menemani permenungan pengembara
Logika membantah
melihat mereka yang lagi sibuk menertawainya
Tak peduli apa
kata kalian disana
Bagiku kalian
hanyalah angin lalu
Kalian masih
secuil
Tak membuatku
gentar
Tak mampu membuatku
goya
Hati kecil
berkata tanpa suara
Jalanmu masih
panjang, jangan pernah berhenti…!!!
By. Tyno
Watowuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar